Banyak sekali cara untuk mempererat hubungan antar-anggota keluarga, mulai dari yang umum hingga yang unik. Penulis buku Parenting Without Borders: Surprising Lessons Parents Around the World Can Teach Us, Christine Gross-Loh mendapatkan salahsatunya dalam tradisi masyarakat Jepang.
Ternyata, pekerjaan rumah tangga yang biasanya hanya dilakukan oleh orangtua atau malah dilimpahkan kepada asisten rumah tangga, di negeri Matahari Terbit ini justru dimanfaatkan sebagai aktivitas yang mempererat hubungan antar-anggota keluarga.
Gross-Loh bertemu dengan sang suami di pedesaan di
pegunungan Jepang, saat keduanya menjadi mahasiswa di salah satu universitas di
Jepang. Setelah berkeluarga, pekerjaan sang suami menuntut mereka untuk
memboyong keluarganya dan menetap selama lima tahun di Negeri Sakura tersebut.
"Salah satu aspek budaya Jepang yang sangat membuat kami terkesan adalah
betapa dekatnya hubungan keluarga. Kami menyadari, salah satu cara untuk dekat
ialah dengan melibatkan anak-anak kami dalam pekerjaan domestik," ujar
Gross-Loh seperti dikutip Parenting.
Lebih lanjut, Gross-Loh menjelaskan, orangtua dan guru di Jepang sangat percaya
bahwa anak-anak mereka memiliki banyak kemampuan yang dapat memudahkan hidup
kaum renta. Di Jepang, anak usia lima tahun diwajibkan untuk menyiapkan makanan
untuk orangtua dan kakek nenek mereka.
"Guru anak saya secara rutin memberi tugas berupa menuliskan lima hal yang
dilakukan anak untuk membantu keluarganya hari ini. Anak-anak Jepang menyiapkan
bekal sekolahnya sendiri dan menyapu di rumah sepulang sekolah. Ini dilakukan
setiap hari," ungkap Gross-Loh.
Menurut Gross-Loh, kedekatan dalam keluarga tidak hanya ditunjukkan dengan
pelukan, rangkulan, atau menuliskan pesan pada bekal sekolah. Bagaimana anak
mengerjakan tugas domestik adalah salah satu cara dalam membentuk kedekatan
tersebut. "Kami
sama-sama memainkan peran untuk saling merawat satu sama lain, di mana pun kami
berada," kata dia.
<!--[if gte mso 9]><xml>